Hal-hal yang Harus Diketahui Saat Akan Menyewa Private Villa di Bali

Setelah beberapa tahun berkecimpung di dunia pemasaran dan reservasi private villa di Bali, ternyata aku masih banyak menemukan beberapa klien yang masih awam dengan cara menyewa private villa khususnya di Bali. Ada sebagian yang menyamakannya dengan menyewa kamar hotel atau penginapan biasa. Sebenarnya kurang lebih memang sama, sih. Tetapi ada beberapa hal yang membedakan dan sebaiknya kita semua tahu.

Aku kurang tahu tentang cara sewa vila di daerah lain selain Bali. Hanya saja kebanyakan orang-orang lokal mencari private villa itu santai banget. Kesannya itu private villa di Bali kayak kacang banget dan bisa akomodir sekeluarga bersepuluh walaupun hanya menyewa 2 kamar.

Apalagi untuk masalah bujet. Tidak tanggung-tanggung, kadang ada yang mencari vila untuk tahun baruan di Seminyak. Jumlah orang 10 dan hanya untuk 3 malam dengan bujet di bawah 10juta. Sudah pasti itu tidak akan ada! Karena untuk 10 orang, kamar yang harus disewa adalah minimal 5 kamar dan harga terendah di Peak Season biasanya dimulai dari 5jutaan per malam.

Ada lagi nih, yang pengen nikah di Bali. Niatnya mau undang orang sejumlah 100an saja. Maunya di vila dengan view pantai atau sawah dan hanya untuk 2 malam. Iya, itu memang benar juga sih, standar lah kalau kawin atau ngadain resepsi 2 malam. Tapi kalo di vila, ada minimum stay-nya, atau jumlah malam minimal yang harus disewa. Biasanya untuk wedding itu adalah minimal 3 malam. Kebanyakan tamu lokal pasti komplain dan mencak-mencak kenapa harus selama itu. Well, kalau cuma tinggal 2 malam di private villa dan untuk pesta pernikahan, keuntungan yang di dapat oleh pemilik vila tidak sebanding, cuyy… Karena keuntungannya itu cuma akan habis untuk maintain vila itu sendiri tepat setelah pesta. Misalnya, maintainance rumput di taman yang sudah diinjak-injak semalaman sama tamu-tamu undangan, furnitur, tembok-tembok, bayar air, listrik, gaji staf vila yang harus extra shift dan wears and tears lainnya.

Kali ini aku akan berbagi tentang hal-hal yang harus kita ketahui saat akan menyewa private villa di Bali supaya kita lebih paham dan tidak kelihatan seperti baru pertama kali sewa vila. Hahaha walaupun emang iya!

Hubungi pemilik, management atau marketing villa langsung untuk hemat waktu dan harga terbaik!

Ada beberapa vila yang bisa kita sewa langsung sebagai instant booking, yaitu kita tinggal memasukkan tanggal, bulan, tahun, jumlah tamu dan jumlah kamar yang diinginkan; kalau masih tersedia, langsung book, bayar dan terima booking confirmation voucher.

Saran aku sebaiknya kita langsung menghubungi pemilik, management atau marketing team-nya langsung. Dengan begitu kita bisa tanya-tanya dulu vilanya seperti apa, seberapa tua, fasilitas dan pelayanan yang termasuk di harga apa saja dan yang lebih hebatnya lagi, kita bisa nego harga.

Kadang kita tahu vila apa yang kita inginkan, tetapi harganya melebihi bujet kita. Nah, dengan menghubungi tim management atau tim marketingnya, minimal kita bisa minta diskon atau minta dicarikan opsi lainnya yang sejenis tapi harganya mendekati atau sama dengan bujet kita.

Biasanya villa management, akan punya lebih dari 1 unit vila atau 1 kompleks vila yang dikelola, misalnya asiaretreatholidays.com. Di sini ada 500+ vila yang dipasarkan dan 50+ diantaranya adalah vila yang dkelola secara eksklusif. Mulai dari 1 bedroom sampai 10+ bedroom.
Sedangkan kalau villa marketing, mereka bisa punya sampai ribuan vila di portofolio mereka, seperti Villa-Finder.com.

Kedua perusahaan tersebut berbasis di Bali dan mereka memiliki tim Villa Consultant yang siap membantu siapapun yang mencari private villa di Bali. Yang pasti dengan private pool juga! Jadi mereka memiliki tim yang langsung mengecek dan memastikan semua vila yang ada di website mereka sama antara foto dan aslinya. Jadi, kualitas vila dan liburan kita terjamin.

Mereka sangat terpercaya dan bagus banget. Ini bukan endorse lho ya, tapi karena aku sendiri pernah bekerja di kedua villa agents tersebut.

Pastikan sudah mengetahui tanggal, jumlah orang yang akan tinggal dan bujet

Ketika kita berkonsultasi dengan para Villa Consultant untuk vila yang kita cari, pertanyaan awal mereka adalah tanggal tinggal, jumlah orang, bujet dan lokasi yang kita inginkan.

Foto diambil dari website Villa-Finder.com. Ini adalah Villa Waterlily 3 bedrooms di Seminyak. Ini malah lebih bagus aslinya daripada di gambar. Lokasinya dekat dengan Pantai Double Six dan restoran, cafe atau pun nightlife.

Tanggal
Tanggal itu penting banget karena dengan begitu mereka bisa mengecek ketersediaan vilanya. Jika kita tertarik dengan vila tersebut, maka kita bisa menaruh reservasi sementara di tanggal yang kita inginkan selama 48 jam. Jadi sambil diskusi dengan geng liburan atau keluarga, kita nggak akan kehilangan vila itu sampai kita siap memutuskan. Simple, kan!

Tanggal juga akan mempengaruhi harga. Seperti tadi, kalau jatuh di Peak Season (sekitar Christmas sampai sepuluh hari setelah tahun baru), harga vila akan sangat tinggi. Alasannya sederhana, karena permintaan juga tinggi. Semua orang pengen ke Bali dan tahun baruan di sini!

Jumlah orang
Ini akan menentukan jumlah kamar yang harus kita sewa. Biasanya satu kamar maksimal 2 orang dewasa. Dan tidak semua vila mengizinkan 3 orang di dalam 1 kamar walaupun dengan extra bed dan biaya tambahan. Karena kadang memang ada kamar yang ukurannya tidak terlalu luas sehingga extra bed ukuran single tidak cukup untuk ditambahkan di dalamnya. Kalau dipaksakan, nanti bisa membuat tamu tidak nyaman dan ujung-ujungnya akan komplain. Gituu! Pokoknya jangan melebihi kapasitas standar yang diwajibkan, ya. Jangan bikin malu, deh!

Kalaupun diizinkan, biasanya hanya untuk anak-anak yang masih bisa sharing bed sama orang tuanya.
Dan ingat ya, jumlah kamar dan jumlah orang ini berbanding lurus dengan harga sewa kamar. Semakin banyak semakin mahal. Tapi kalau dari sisi tamu, bisa jadi harga mahal itu menjadi murah karena kan bayarnya dibagi-bagi per orang di dalam grup, ya.

Lokasi vila
Harus tahu juga, nih! Kalau belum tahu Bali, browsing dulu. Jangan sampai nyari vila di Pemuteran tapi biar deket dengan banyak restoran, bar dan nightlife se-hype di Seminyak. Itu tidak mungkin. Karena apa? Coba google search dulu Pemuteran dan Seminyak ada dimana dan seperti apa.

Foto diambil dari website Villa-Finder.com. Ini adalah Villa Mannao 8 bedroom and I love this villa so much! Perfect untuk big group atau big family karena villa nya bisa accommodate sampe 20 orang (14 dewasa dan 6 anak-anak). Untuk wedding bisa sampai 150 orang (standing). Lokasinya ada di Kerobokan.

Bujet
Ini nih jauh lebih penting dibandingakan semuanya!
Siapin dulu ya duitnya, yang cukup (banyak). Kalau mau yang ratusan ribuan, mending sewa hotel bintang 3 aja. Ada harga ada rupa.
Well, meskipun ada banyak juga vila di Bali yang harganya lumayan terjangkau. Tetapi ya ya entahlah. Namanya juga private, ya artinya vila itu eksklusif untuk kita sendiri dan tidak berbagi fasilitas dengan tamu-tamu lain, mulai dari ruang tamu, dapur bahkan kolam renang. Ditambah lagi yang membuat sebuah vila itu luxury bukan hanya karena desain, mewah dan besarnya ukuran vila saja, melainkan juga karena service atau pelayanan. Ya, lihat aja kenapa harga kamar di hotel bintang 5 muahal banget! Tambahan info, rata-rata staf vila di Bali itu terlatih dan profesional. Mereka semua bisa Bahasa Inggris dan memiliki hospitality yang bagus. Bahkan untuk private villa yang di daerah pelosok sekalipun. Intinya kalau vila tersebut dikelola oleh sebuah management, biasanya service-nya pasti bagus.

Mentaati minimum stay yang diwajibkan

Ini berkaitan dengan tanggal tinggal. Biasanya private villa itu jarang banget ada yang mau menerima 1 malam. Alasannya sama dengan alasan minimum untuk bookingan wedding di atas. Jadi itu tidak sebanding dengan kerja keras staff yang harus memberikan pelayanan maksimal. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk diterima juga, jadi semua case by case atau tergantung situasi dan kondisi.

Ini lebih detilnya:

Low Season (minimum stay 2 – 3 malam): semua tanggal yang tidak termasuk High Season dan Peak Season
High Season (minimum stay 5 – 7 malam): 1 Juli – 1 September, Chinese New Years, Eater Week
Peak Season (minimum stay 7 – 10 malam): 20 Desember – 11 Januari

Ada juga istilah Mid-High Season, Shoulder Season, dsb.

Beberapa vila ada yang melarang untuk check-in atau check-out di malam tahun baru, sehingga harus menyewa beberapa hari sebelum dan sesudah tahun baru.

Bujet tinggi untuk event dan wedding villas

Selain minimum stay yang wajib diikuti customer, masih ada hal lain yang wajib kita ketahui pasa saat menyewa vila untuk sebuah event atau wedding, yaitu biaya tambahan untuk Event Fee dan Banjar Fee. Kadang banyak orang yang tidak paham. Biasanya extra costs ini tergantung dari jumlah tamu undangan yang hadir plus yang tinggal di vila. Event fee itu untuk wears and tears yang aku sebutin di atas tadi sedangkan Banjar Fee untuk dibayarkan ke banjar. Desa-desa di Bali memiliki banjar-banjar yang akan bertanggung jawab untuk menjaga keamanan daerah di sekitar tempat kita tinggal, termasuk vila yang kita sewa. Kata lainnya adalah biaya untuk izin mengadakan keramaian. Nantinya orang-orang Banjar, yaitu Pecalang akan turut membantu mengamankan daerah di sekitar vila dari kemacetan, mencegah terjadinya gesekan dengan warga lokal di sekitar dan membantu mengurus tempat parkir. Intinya biar aman untuk tamu vila dan warga sekitar.

Selain itu ada juga curfew atau jam malam. Hampir semua vila di Bali mematok curfew maksimal sampai jam 12 malam. Selanjutanya kita tidak boleh berisik karena nanti bisa mengganggu warga lain. Seperti yang kita ketahui vila-vila itu juga berada di kawasan pemukiman warga.

Jadi kita tidak bisa sembarangan sewa vila untuk mengadakan pesta, lho ya. Jangan asal sewa, datang ke vila dan main undang orang seabrek dan berpesta. Itu semua harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pemilik vila. Karena memang ada banyak vila yang tidak bisa dipake untuk event atau wedding.

Foto diambil dari website asiaretreatholidays.com. Villa Shalimar Estate 12 bedroom adalah gabungan dari 3 villa yang bersebelahan dan menghadap ke pantai. Sangat cocok untuk wedding atau event.


Lebih Murah di Low Season

Low Season itu intinya di tanggal-tanggal selain hari libur sekolah dari bulan Juli ke September, Chinese New Years, Easter Week, Christmas dan New Year dari 21 Desember sampai 11 Januari. Tapi beda vila, beda kebijakan juga. Budayakan membaca terms and conditions di website vila nya juga atau hubungi Villa Consultants-nya langsung.

Okay, itu tadi sedikit gambaran tentang cara menyewa private villa di Bali. Semoga membantu untuk kita-kita yang mau sewa vila di Bali untuk pertama kali. Nanti aku akan tambahkan lagi infonya. Sekali-sekali kalau liburan ke Bali coba saja stay di jenis akomodasi seperti ini.